Thursday 28 May 2015

Dua Profesor dan Satu Doktor Berebut Kursi Rektor Unair Hari Ini

 BUTUH STRATEGI: Memilih perguruan tinggi gampang-gampang susah. Selain harus memperhatikan jumlah peminat dan daya tampung mahasiswa di perguruan tinggi yang dituju, hendaknya pilihlah prodi yang sesuai dengan jurusan di SMA. Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

POJOKSATU.id, SURABAYA – Hari sivitas akademika Unair akan menentukan pemimpin mereka yang akan menjabat selama empat tahun ke depan. Anggota Masyarakat Wali Amanat (MWA) dijadwalkan mengadakan rapat pleno untuk menentukan rektor terpilih periode 2015–2020, pukul 14.00 WIB hari ini, Jumat (29/5).

Jawa Pos melaporkan, tiga kandidat yang lolos sampai tahap ini adalah Prof dr Djoko Santoso PhD SpPD KGH FINASIM (fakultas kedokteran), Prof Dr Moh. Nasih SE MT Ak (fakultas ekonomi dan bisnis), serta Dr Hj Umi Athiyah Apt MS (fakultas farmasi).

Peluang menang para calon bisa dibilang seimbang. Senan masing-masing mereka memiliki kekuatan yang sama besar. Itu jika ditinjau dari pengalaman secara akademis maupun struktur organisasi di Unair.

Saat ini Djoko menjabat wakil dekan II FK (fakultas kedokteran), Nasih menjadi wakil rektor II Unair, dan Umi merupakan dekan fakultas farmasi (FF). Djoko dan Nasih memiliki gelar guru besar, sedangkan Umi bergelar doktor.

Jika ditarik garis besar, tiga calon rektor tersebut memiliki persamaan. Mereka memiliki jabatan dalam bidang manajerial atau keuangan. Yakni, Djoko sebagai wakil dekan II, Nasih wakil rektor II sekaligus mantan direktur keuangan Unair, serta Umi juga merupakan mantan dekan II FF yang bertugas tidak jauh-jauh dari bidang keuangan.

Peluang itulah yang diharapkan rektor saat ini, Prof Dr Fasichul Lisan Apt, bisa memberikan sumbangsih terhadap perkembangan Unair lima tahun ke depan. Fasich memiliki harapan besar kepada seluruh kandidat. Untuk siapa pun yang nantinya terpilih, Fasich menitipkan mandat.

“Banyak PR yang harus dilanjutkan rektor terpilih nanti. Unair harus terus berkembang. Saya rasa ketiganya sama-sama kuat untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan Unair,” kata Fasich.

Fasich mengharapkan rektor terpilih mampu memperbaiki sistem keuangan Unair. Terutama dalam penambahan pemasukan sekaligus uang kuliah mahasiswa. “Pemimpin juga punya tanggung jawab besar dalam menjaga likuiditas keuangan Unair. Idealnya, universitas harus punya dana sendiri,’’ ungkapnya.

Berdasar pengamatan saat debat publik pada Senin (25/5), Fasich menyimpulkan bahwa tiga calon rektor tersebut sangat layak menjadi penggantinya. “Mereka pintar dan memahami segala kondisi di dalam maupun luar Unair,” jelas rektor dua periode itu. (Jawa Pos/ril)

No comments:

Post a Comment