POJOKSATU.id, BOGOR-Bawang
merah asal Thailand dijual bebas di Kota Hujan. Itu diketahui setelah
petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor
inspeksi ke Pasar TU Kemang, Bogor Barat, selasa (26/5).
“Kita baru cek satu pasar saja. Tapi saya punya keyakinan di Pasar
Bogor dan Pasar Anyar pasti ada,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan
pada Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga.
Keyakinan itu mengingat Pasar TU adalah Pasar Induk sebagai lokasi
kulak para pedagang. Dari penelusuran kemarin, masih ada pedagang yang
menjual bawang merah impor.
“Ada tiga pedagang yang belum buka, tapi punya stok banyak bawang impor siap jual,” ujarnya.
Menurut Mangahit, keberadaan bawang merah impor hanya akan
menghancurkan pendapatan petani lokal. Dalam satu hari saja, kebutuhan
bawang merah Brebes di Pasar TU diperkirakan mencapai tiga kontainer.
“Sekarang bawang merah impor jumlahnya sama banyak dengan bawang merah yang berasal dari Brebes,” kata dia.
Atas temuan itu, Mangahit mempertanyakan asal-usul bawang merah impor
bisa masuk ke pasaran. Padahal keran impor untuk bawang merah belum
pernah dikeluarkan Kementerian, 2015 ini. “Ini impor siapa? Bea cukai
dan kepolisian di mana? Tidak mengeluarkan izin impor tapi ada
barangnya.
Lolosnya di mana, siapa yang bertanggung jawab?” kata dia.
Disperindag kini berkordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait
temuan tersebut. Kementerian berjanji akan memeriksa keberadaan bawang
Impor yang diduga berasal dari Keramat Jati Jakarta.
“Secara fisik bawang merah impor dapat dibedakan yakni bentuk lebih
besar, warna merah lebih pudar, bau bawang tidak tercium dan rasa
pedasnya juga berkurang. Bea cukai atau kepolisian harus segera menyita
karena ini masuk pidana. Itu tugas mereka,” tukasnya.(radar bogor/ded/c)
No comments:
Post a Comment