Wednesday 27 May 2015

Meningitis Berat, Punggung Rahmat Mulai Bolong


 MENINGITIS : Rahmat M Hidayat kian hari tubuhnya mengecil akibat penyakit  meningitis berat.
POJOKSATU.id, CIANJUR – Nasib Rahmat Muhammad Hidayat (10) warga Kampung Balakang RT 02/02 Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas sangat mengkhawatirkan. Dengan kondisi badan lumpuh total dan kurus kering membuatnya lemah tidak berdaya.

Atikah (42) ibu kandung Rahmat tampak terlihat pasrah, saat wartawan ini hendak menemui Rahmat si anak penderita penyakit aneh dan belakangan divonis dokter menderita ‘Meningitis Berat’ (infeksi pada otak,red).

Disela-sela menemani sang anak, Atikah menceritakan awal penyakit yang diderita anaknya tersebut. Padahal menurutnya, kondisi kesehatan anaknya biasa-biasa saja seperti kebanyakan anak seusianya.

“Kenapa jadi seperti saat ini, bermula pada sekitar 27 September 2014, anak saya sempat jatuh ke lantai waktu bermain, setelah itu panas tinggi. Namun karena tidak memiliki biaya saya tidak membawanya berobat langsung,” ujar Atikah.

Selang beberapa hari anaknya alami demam tinggi tak henti-henti. Saat itu sempat memeriksakan kondisi kesehatan Rahmat ke RSUD Cimacan. Hasilnya malah anaknya itu tidak bisa kencing, badan jadi lemas, dan badan tidak bisa gerak sama sekali, hingga akhirnya ia memilih untuk rawat inap beberapa hari.

“Setelah itu dari RSUD Cimacan kami disuruh ke RSUD Cianjur, dan hasil diagnosa dokter awal jika anak saya menderita penyakit meningitis berat. 

Namun sangat disayangkan setelah diperiksa dokter kondisi anak anak saya bukannya malah membaik, selama tiga bulan dirawat di RSUD Cianjur semakin parah,” keluh Atikah dengan berurai air mata.

Dengan kondisi tersebut anaknya yang dikenal periang dan aktif ini, drastis berubah. Setelah menderita penyakit yang tak dimengerti oleh Atikah, anaknya harus berhenti sekolah hingga kelas 3 SD.

Meskipun tidak memiliki uang cukup, janda yang ditinggal suaminya ini hidup menggantungkan dari bantuan saudara dan tetangga. “Selama tiga bulan dirawat, kondisi anak saya lumpuh total tak berdaya, jelas ini membuat saya sedih dan semakin bingung,” tuturnya.

Akhirnya, dirinya terpaksa pulang membawa anaknya yang sudah tidak bisa duduk apalagi berjalan. “Kini jangankan untuk duduk, makan saja sudah sulit sekali. Alhasil badan semakin kurus dan punggung sudah mulai bolong,” terangnya.

Saat ini Atikah hanya bisa pasrah, pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah besar apalagi untuk berobat. Apalagi warung kecil yang dibukanya sudah bangkrut. “Saya hanya bisa berpangku tangan saja kepada keluarga karena tidak punya pekerjaan dan suami pergi begitu saja. Nasib anak saya memang semula menderita meningitis, namun entah sekarang bagaimana karena kondisi badan semakin kurus dan tidak bisa bergerak,” paparnya.

Pihaknya juga menyesalkan hingga kini tidak ada bantuan dari pemerintah. “Bahkan untuk bertahan hidup saja sudah sulit, apalagi mengobati anak saya, makanya saya sangat mengharapkan adanya bantuan pemerintah,” jelasnya.

Kepala Desa Sindanglaya Yusuf Saefudin mengaku sangat miris sekali melihat kondisi Rahmat. Bagaimana tidak, kini hanya bisa terkulai lemas di kasur tanpa bisa duduk apalagi jalan. “Pengobatan yang dinilai tidak maksimal, membuat kesehatannya tidak ada perubahan bahkan kondisinya malah menurun,” jelasnya.

Pihaknya berharap, Rahmat bisa sembuh namun sangat disayangkan karena terkendala uang kesehatan bagaikan mimpi. “Saya sudah mengajukan bantuan namun belum ada bantuan dari siapapun. Kami harapkan ada donatur yang bisa membantunya,” ujarnya.
 
Petugas TKSK Kecamatan Cipanas Aat Atikah mengaku, sedih sekali melihat Rahmat karena kondisinya sangat memprihatinkan dan harus segera dibantu. “Jelas dia sangat membutuhkan bantuan. Saya sesalkan meminta bantuan anggota DPRD Kabupaten Cianjur, namun jawaban hanya nanti dibacarakan lagi. Padahal sebenarnya dia sangat membutuhkan bantuan,” tegasnya.

Makanya dia berupaya akan Rahmat bisa segera mendapat bantuan. “Jika tidak dikhawatirkan kondisinya semakin parah. Dari beberapa pasien yang ditemuinya, memang Rahmat kondisinya paling parah. Kami harapkan pemerintah tidak hanya berdiam diri saja,” tandasnya. (fhn/dep)

No comments:

Post a Comment