POJOKSATU.id, CIANJUR – Nasib Rahmat Muhammad
Hidayat (10) warga Kampung Balakang RT 02/02 Desa Sindanglaya Kecamatan
Cipanas sangat mengkhawatirkan. Dengan kondisi badan lumpuh total dan
kurus kering membuatnya lemah tidak berdaya.
Atikah (42) ibu kandung Rahmat tampak terlihat pasrah, saat wartawan
ini hendak menemui Rahmat si anak penderita penyakit aneh dan belakangan
divonis dokter menderita ‘Meningitis Berat’ (infeksi pada otak,red).
Disela-sela menemani sang anak, Atikah menceritakan awal penyakit
yang diderita anaknya tersebut. Padahal menurutnya, kondisi kesehatan
anaknya biasa-biasa saja seperti kebanyakan anak seusianya.
“Kenapa jadi seperti saat ini, bermula pada sekitar 27 September
2014, anak saya sempat jatuh ke lantai waktu bermain, setelah itu panas
tinggi. Namun karena tidak memiliki biaya saya tidak membawanya berobat
langsung,” ujar Atikah.
Selang beberapa hari anaknya alami demam tinggi tak henti-henti. Saat
itu sempat memeriksakan kondisi kesehatan Rahmat ke RSUD Cimacan.
Hasilnya malah anaknya itu tidak bisa kencing, badan jadi lemas, dan
badan tidak bisa gerak sama sekali, hingga akhirnya ia memilih untuk
rawat inap beberapa hari.
“Setelah itu dari RSUD Cimacan kami disuruh ke RSUD Cianjur, dan
hasil diagnosa dokter awal jika anak saya menderita penyakit meningitis
berat.
Namun sangat disayangkan setelah diperiksa dokter kondisi anak
anak saya bukannya malah membaik, selama tiga bulan dirawat di RSUD
Cianjur semakin parah,” keluh Atikah dengan berurai air mata.
Dengan kondisi tersebut anaknya yang dikenal periang dan aktif ini,
drastis berubah. Setelah menderita penyakit yang tak dimengerti oleh
Atikah, anaknya harus berhenti sekolah hingga kelas 3 SD.
Meskipun tidak memiliki uang cukup, janda yang ditinggal suaminya ini
hidup menggantungkan dari bantuan saudara dan tetangga. “Selama tiga
bulan dirawat, kondisi anak saya lumpuh total tak berdaya, jelas ini
membuat saya sedih dan semakin bingung,” tuturnya.
Akhirnya, dirinya terpaksa pulang membawa anaknya yang sudah tidak
bisa duduk apalagi berjalan. “Kini jangankan untuk duduk, makan saja
sudah sulit sekali. Alhasil badan semakin kurus dan punggung sudah mulai
bolong,” terangnya.
Saat ini Atikah hanya bisa pasrah, pengeluaran untuk kebutuhan
sehari-hari saja sudah besar apalagi untuk berobat. Apalagi warung kecil
yang dibukanya sudah bangkrut. “Saya hanya bisa berpangku tangan saja
kepada keluarga karena tidak punya pekerjaan dan suami pergi begitu
saja. Nasib anak saya memang semula menderita meningitis, namun entah
sekarang bagaimana karena kondisi badan semakin kurus dan tidak bisa
bergerak,” paparnya.
Pihaknya juga menyesalkan hingga kini tidak ada bantuan dari
pemerintah. “Bahkan untuk bertahan hidup saja sudah sulit, apalagi
mengobati anak saya, makanya saya sangat mengharapkan adanya bantuan
pemerintah,” jelasnya.
Kepala Desa Sindanglaya Yusuf Saefudin mengaku sangat miris sekali
melihat kondisi Rahmat. Bagaimana tidak, kini hanya bisa terkulai lemas
di kasur tanpa bisa duduk apalagi jalan. “Pengobatan yang dinilai tidak
maksimal, membuat kesehatannya tidak ada perubahan bahkan kondisinya
malah menurun,” jelasnya.
Pihaknya berharap, Rahmat bisa sembuh namun sangat disayangkan karena
terkendala uang kesehatan bagaikan mimpi. “Saya sudah mengajukan
bantuan namun belum ada bantuan dari siapapun. Kami harapkan ada donatur
yang bisa membantunya,” ujarnya.
Petugas TKSK Kecamatan Cipanas Aat Atikah mengaku, sedih sekali melihat
Rahmat karena kondisinya sangat memprihatinkan dan harus segera dibantu.
“Jelas dia sangat membutuhkan bantuan. Saya sesalkan meminta bantuan
anggota DPRD Kabupaten Cianjur, namun jawaban hanya nanti dibacarakan
lagi. Padahal sebenarnya dia sangat membutuhkan bantuan,” tegasnya.
Makanya dia berupaya akan Rahmat bisa segera mendapat bantuan. “Jika
tidak dikhawatirkan kondisinya semakin parah. Dari beberapa pasien yang
ditemuinya, memang Rahmat kondisinya paling parah. Kami harapkan
pemerintah tidak hanya berdiam diri saja,” tandasnya. (fhn/dep)
No comments:
Post a Comment