POJOKSATU.id, SYDNEY – Suatu hari perempuan ini
memanggil pengasuh dua anaknya yang masih kecil. Ia meminta sang
pengasuh merawat anak-anaknya sementara ia akan mengambil mobil barunya
di satu tempat.
Ternyata sampai hari Selasa, (26/5), Jasmina Milovanov tak pulang
menemui anak-anaknya, seorang putera usia tujuh tahun dan putrinya
berumur lima tahun.
Ibu kandung Milovanov sudah mencium gelagat aneh putrinya yang
mendadak hilang. Ia menduga anaknya itu telah dicuci otaknya oleh milisi
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Dia tidak pernah menyebutkan apa-apa, aku bahkan melihat dia minggu
sebelum dan dia baik-baik saja. Mungkin dia dicuci otak. Dia begitu muda
dan naif.” kata ibunya, seperti dilansir News.com.au.
Saat menghilang pada awal Mei, Milovanov menggunakan nama Assma
Abdulla. Ia sempat mengunggah pesan di akun Facebooknya memberitahu
dirinya telah tiba di Suriah. “Di tanah diberkati sham (Suriah)…
penerimaan yang buruk … Maafkan aku untuk segalanya,” tulisnya. Tak lama
kemudia ia kemudian menghapus pesan yang diunggahnya.
Sebelumnya pada 3 Mei lalu, ia mengirim pesan singkat kepada mantan
suaminya yang tinggal di Turki. Pesannya, ia meminta mantan suaminya itu
pulang ke Sydney agar dapat merawat anak-anaknya karena ia telah berada
di Suriah.
Milovanov, menurut ibunya, diduga memiliki link ke perekrut ISIS terkenal yang mungkin telah memikat dia untuk pergi ke Suriah.
Tak hanya Milavanov, warga Australia lainnya juga telah meninggalkan
Australia untuk bergabung dengan ISIS. Pria asal Brisbane usia 23 tahun
bernama Ashley Dyball dilaporkan telah mengunggah beberapa pesan di akun
Facebooknya yang mengatakan ia menuju “garis depan besok # ISIS
Sialan”.
Ia juga menampilkan gambar dirinya mengenakan gigi kamuflase dan
memegang senapan serbu, mengatakan: “Tidak ada berita adalah berita
baik. Lewatkan semua orang dari rumah berharap Anda (sic) semua baik
#YPG # F *** THEISLAMICSTATE.”.
Laporan-laporan media mengatakan Dyball mungkin memiliki hubungan
dengan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi yang memerangi militan ISIS di
Suriah dan Irak.
Pemerintah Australia mencatat lebih dari 100 orang warganya telah
bergabung dengan ISIS dan sekitar 30 orang di antaranya telah tewas. (NEWS.COM.AU/ril)
Sumber:http://pojoksatu.id/pojok-news/2015/05/27/gabung-isis-ibu-ini-rela-titipkan-anak-ke-pengasuh/
No comments:
Post a Comment