POJOKSATU.id, MOJOKERTO – Setelah ramai PSK yang
melibatkan artis, polisi kini membongkar sindikat prostitusi online
oknum pegawai negeri sipil (PNS). Kepolisian Polresta Mojokerto yang
kali pertama mengungkap bisnis prostitusi online yang diduga kuat
melibatkan PNS.
Kasus ini terungkap setelah setelah polisi berhasil menangkap pria
yang diduga sebagai mucikari yang tak lain penyedia jasa EO pertunjukan
musik yang bernama Akhmad Fakhrudin, warga Kranggan, Kecamatan Prajurit
Kulon, Kota Mojokerto.
Modusnya sama dengan PSK artis. Memanfaatkan BlackBerry Messenger
(BBM), Fakhrudin mengirimkan foto beberapa perempuan kepada pelanggan.
Untuk sekali transaksi, tarif yang ditawarkan mencapai Rp 1,5 juta
sampai Rp 2 juta. Tarif tersebut berlaku untuk short time.
Selama menjalani bisnis prostitusi sekitar tiga bulan ini, pelaku
juga menjajakan seorang perempuan pegawai negeri sipil (PNS) di
lingkungan Pemkot Kota Mojokerto. Foto dan identitasnya kerap ditawarkan
kepada pelanggan.
“Pelanggan bisnis prostitusi ini berasal dari berbagai profesi,” ujar
Wakapolresta Mojokerto Kompol Husein Abu Bakar saat rilis hasil ungkap
kasus prostitusi seperti dilansir Jawa Pos (grup Pojoksatu.id), Kamis
(28/5).
Pelaku biasa menggunakan nama panggilan Udin Sedunia ketika beraksi.
Bukti-bukti penawaran PSK secara online kemarin juga dihadirkan di
hadapan wartawan. “Apakah pelanggannya termasuk kalangan pejabat, nanti
kita dalami. Yang jelas, (pelanggannya) para lelaki hidung belang,”
tutur Husein.
Untuk menarik minat para pelanggan, Fakhruin tak hanya menawarkan
seorang perempuan. Tersangka diduga punya koleksi lebih dari lima PSK
usia muda. Mereka adalah penyanyi panggilan, penyanyi pendamping atau
purel, serta SPG. Polisi mendapatkan hasil percakapan via BBM antara
tersangka dan para pelanggan.
Dalam printout percakapan tersebut, terlihat foto seorang perempuan.
Dalam salah satu percakapan, seorang pelanggan sempat menanyakan foto
seorang perempuan yang diketahui sebagai PNS.
“Terus arek pemkot piye pak? Kirim fotone pak, awak iki wis
berfantasi ae,” tanya seorang pelanggan. “Arek e gak iso… mudik nang
Tulungagung,” jawab Udin Sedunia. “Ok kabari yo, aku tunggu…,” lanjut si
pemesan. “Oyi,” balas Udin. Selang sehari kemudian, dia mengirimkan
foto perempuan yang dimaksud.
“Kloning percakapan itu menjadi bukti bagi kami untuk menyelidiki.
Apa benar melibatkan oknum pegawai, nanti didalami lagi,” kata Husein.
(ris/yr/c10/dwi/lya)
No comments:
Post a Comment