POJOKSATU.id, SEMARANG – Warga Kabupaten Semarang
baru-baru ini dikagetkan dengan peredaran buah kemiri palsu di pasaran.
Buah atau biji rempah yang digunakan untuk masakan ini diduga dipalsukan
menggunakan bahan tepung.
Salah satu korban kemiri palsu ini dalah Watiningsih (38), pengelola
warung makan Tanto Tanti Bandungan, Kabupaten Semarang. Warga Desa
Kenteng, Bandungan ini mengatakan, dirinya pernah menjadi korban
pemalsuan bumbu dapur kemiri, sebelum maraknya isu beras palsu.
Ia mengataan, bentuk kemiri palsu itu sangat mirip dengan yang asli. Namun saat ditumbuk dan dimasak, bumbu tersebut menggumpal.
“Kemiri itu baru ketahuan kalau palsu, setelah bumbu yang ditumbuk
itu dimasak. Tahu-tahu bumbu rica-rica itu menjadi lengket seperti
jenang,” kata Watiningsih, Selasa (26/5).
Watiningsih khawatir dan langsung mengecek kemiri sisanya yang belum
dipakai. Setelah dicek, baruvah ia mengetahui bahwa kemiri yang
dibelinya dari pedagang bumbu di salah satu pasar tradisional di
Kabupten Semarang tersebut terbuat dari tepung.
“Ternyata tidak seperti kemiri biasanya. Perkiraan kami kemiri itu
dibuat dari tepung. Terpaksa masakan tidak jadi kami jual. Kalau
dibiarkan kami pedagang masakan akan rugi besar,” katanya.
Mendengar laporan tentang kemiri palsu itu, Kepala Dinas Koperasi
UMKM Perindustrian dan Perdagangan, M. Natsir mengatakan, pihaknya
bersama Satpol PP, Selasa (26/5), melakukan inspeksi mendadak ke pasar
Projo Ambarawa, untuk memantau peredaran kemiri. (ril)
No comments:
Post a Comment