Wednesday 27 May 2015

Wall Climbing Jadi Arena ‘Jago-jagoan’


 BERBAHAYA: Dua orang bocah  berlaga bak pendaki panjat tebing  tanpa alat pengaman di sebuah  wahana wall climbing (panjat dinding)  di kawasan Taman Santa, Kecamatan  Baros, Kota Sukabumi, kemarin (27/5).
POJOKSATU.id, SUKABUMI – Keberadaan fasilitas umum sebagai sarana untuk mengaktualisasikan hobi, minat dan bakat seharusnya bisa diakomodir oleh pihak terkait agar tak terjadi penyalahgunaan. Salah satu fasilitas yang dianggap membahayakan akibat disalahgunakan adalah wahana wall climbing (panjat dinding) di Taman Santa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.

Sebuah sarana yang berasal dari sumbangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tersebut, nampak tak terawasi oleh pemerintah daerah. Tak ayal, keberadaan wahana wall climbing tersebut dianggap berbahaya. Pasalnya, tak jarang fasilitas tersebut disalahgunakan oleh beberapa pihak sebagai sarana untuk jago-jagoan.

Seperti yang dilakukan oleh Ridwan(9) dan Iyan (9). Mereka dengan lincah menaiki wahana wall climbing tersebut tanpa rasa takut atau pun khawatir akan terjatuh. Padahal mereka sudah memanjat lebih dari satu meter tanpa alat keselamatan. Ketika ditanya, kedua bocah tersebut mengaku bahwa mereka adalah seorang pemanjat tebing ulung.

Sementara itu, Ketua Sukabumi Pecinta Alam (SUPA), Iwan Bustomi menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, sudah banyak orang yang mencoba untuk membahayakan nyawanya dengan menaiki fasilitas tersebut tanpa dilengkapi standar prosedur keamanan.

“Kalau tidak ada yang mengawasi, tidak ada pula yang memperingatkan apabila ada yang menyalahgunakan fasilitas tersebut untuk jago-jagoan. Selain itu, banyak bagian-bagian poin wall climbing tersebut yang hampir copot. Pastinya, itu sangat membahayakan. Padahal Sukabumi punya banyak potensi pemanjat tebing, tapi jarang disentuh oleh pihak-pihak terkait,” keluhnya.

Ditambahkan Bustom (panggilan akrab Iwan Bustomi), pihaknya berharap agar fasilitas wall climbing ini segera diperhatikan untuk mengantisipasi jatuhnya korban. Pengelolaan fasilitas semacam ini sangat diperlukan. Kalau pemerintah tidak siap mengelola, serahkan saja kepada yang lebih berkompeten.

“Selain untuk menjaga fasilitas umum, ini juga sebagai sarana pengaktualisasian para pemanjat tebing di Kota Sukabumi. Jadi mereka terfasilitasi dengan baik dan siap meng-harumkan nama Kota Sukabumi,” imbuh Bustom. (cr6/dep)

No comments:

Post a Comment